Tahuna,kliktimur.com
Meneropong perkembangan terakhir proses pilkada Sangihe jika empat Pasangan Calon (Paslon) yang àkan berselancar di atas pentas, situasinya àkan seru dan suara terpenggal penggal. mengkalkulasi penyatuan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus di pilkada Sulawesi Utara yang akhirnya terkoneksi bersamaaan Gerindra, Golkar dan Partai partai baru tergabung dalam satu kemenangan pilpres, plus Nasdem berkumpul dalam satu komando, minus Demokrat, dikabupaten Sangihe justru bertolak belakang dan saling berbenturan.
![](https://kliktimur.com/wp-content/uploads/2024/08/Screenshot_20240825-095339_1.jpg)
Sebagai gambaran, seharusnya Gerindra Golkar dan Nasdem terkoneksi dalam satu barisan, justru tak berbarengan. Golkar telah mempatenkan Paslon Jabes Esar Gahgana (JEG) – Partras Madonsa(PM) Demikian halnya Gerindra bahkan sudah tergabung dengan perindo, jelang pendaftaran menetaskan Paslon Hendrik Manosso HM- Remran Sinadia (RS). Banyak kalangan berpendapat bahwa di sulut boleh satu irama, tapi di Sangihe sudah pasti saling serunduk, belum lagi menangkis tandukan banteng.
![](https://kliktimur.com/wp-content/uploads/2024/08/Screenshot_20240822-214749_1.jpg)
Kondisi ini tentu membuka peluang lebih dasyat untuk dua kandidat yang sedari awal berhak mengusung yakni PDIP dan Nasdem. PDIP yang telah menetapkan Paslon Rinny Silangen Tamuntuan (RST)- Mario Seliang (MS) atau disingkat Tamang
àkan bergerak lebih leluasa termasuk Paslon Nasdem yang telah mengikrarkan Pasangan Michael Thungari (MT)- Tendris Bulahari (TB).
Nasdem sendiri memenangkan 1 point, bahwa disandingnnnya Tendris Bulahari yang adalah kader Golkar pengumpul suara terbesar dipileg barusan, sudah pasti akan memboyong sebagian suara Golkar. Basis masa Golkar pendukung Tendris di bagian selatan Sangihe, sudah pasti akan mendukung Thungari Bulahari (Tuari). Pasangan Tamang, terutama Mario Seliang sebagai Kader PG juga, Àkan punya andil menpengaruhi suara Golkar. Dalam politik memang harus berhitung jeli dan telaten, hindari sikap gegabah apalagi terlalu berambisi
![](https://kliktimur.com/wp-content/uploads/2024/08/IMG-20240824-WA00281-1024x576.jpg)
Kadang memperebutkan Surat Keputusan (SK) sebagai tiket menaiki kendaraan politik, sambil jalan, harus pula menghitung peluang àkan memenangkan pertarungan. Gerindra Perindo yang memenuhi syarat mengusung, pasca keputusan MK dipastikan tak memiliki dukungan yang signifikan, kalkulasinya kursi DPRD. Kecuali pasangan yang diorbitkan sangat populer. Berharap santunan politik dari prabowo atau YSK, àkan membingungkan,karena gerbong yang harusnnya satu barisan, terbelah.
![](https://kliktimur.com/wp-content/uploads/2024/08/IMG-20240825-WA0014-1024x768.jpg)
Dari analisis internal diatas, dua pasangan yang dilahirkan dari gerbong yang harusnnya menyatu sebagaimana di Sulut, tak akan terjadi di kabupaten kepulauan Sangihe. Keadaan ini sangat menguntungkan bagi pasangan Tamang atau juga Tuari, apalagi PDIP dan Nasdem, dari segi finansial sangat cukup untuk mengubah keadaan lapangan.
Ketua Bapilu Partai Golkar Yang memiliki basis masa di bagian selatan Sangihe Ben Pilat via ponsel, tak membantah jika situasi àkan remuk.”Saya sependapat dan ini beresiko, semoga di sisa waktu yang sangat kasib ini, masih bisa ada penyamaan presepsi sebelum didaftarkan. jika tidak, ya lihat saja perkembangan.” Tuturnya. Dalam politik sekali lagi sangat dinamis, analisa atau prediksi siapun punya ruang melakukannya sekalipun tidak absolut.
Penulis/ Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.