Manado, kliktimur.com – Ratusan Korban banjir Manado 2014 silam yang direlokasi ke lereng Gunung Tumpa, sepertinya tak seindah perencanaan awal. Itulah sebabnya masyarakat yang direlokasi nyaris belum bisa menikmati lingkungan hidup layaknya di kampung/ kelurahan kebanyakan di Manado Utara.
Tengok saja jalan kompleks perumahan yang dibangun beberapa tahun lalu itu, kerusakannya cedrung dibiarkan saja. Sungguh memiriskan dan ini pelecehan bagi rakyat kota Manado yang diungsikan Walikota sebelumnya GSWL.
Warga Setempat yang biasa disapa om Max saat menghubungi media ini kemarin, mengatakan, jalan kompleks perumahan korban Banjir di lereng Gunung Tumpa, ada sebagian akses mirip seperti jalur yang dilalui kawanan binatang. Berbatu, jorok, rusak parah sehingga tak bisa dilewati kendaraan apapun.
Diakuinya bahwa kondisi ini sudah lama dibiarkan dan sama sekali luput dari perhatian dewan kota Manado untuk dianggarkan. Mereka sebagai penyambung lidah rakyat tambah Om Max, harusnya jangan diam.
“Jalan disebagian kompleks pemukiman ini sangat parah dan tidak bisa dilewati kendaraan. Anehnya dewan kota yang duduk manis mengeruk keuangan Rakyat di DPRD Manado, tak hirau dan membiarkannya rusak dari waktu ke waktu.” Ujar Om Max dengan nada kesal.
Sejumlah pemuka masyarakat di Kelurahan Pandu yang bersebelahan dengan kompleks pemukiman ini mengetahui kondisi beberapa ruas jalan penghubung dalam kompleks pemukiman itu hanya dibiarkan.
“Kami sudah mengetahui sejak lama kondisi jalan ini, sudah sempat di sampaikan ke pemerintah kota dan dewan, tapi tak pernah di perbaiki.” Ujar warga Pandu Lexen Tilaar sembari memohon pak Walikota Manado saat ini, agar dapat menyempatkan waktu, meninjau kompleks relokasi ini dan memperbaiki jalan lingkungan yang tak bisa lagi di lalui kendaraan jenis apapun.
Penulis/Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.