Tahuna, kliktimur. com
Perbincangan setahun terahkir di berbagai sudut negeri Tampungang Lawo, semakin menyadari bahwa kucuran dana pusat lewat DAU dan DAK menggunakan rumus apapun, terbukti hanya untuk bertahan. Berharap kemajuan dari uluran tangan pusat seperti si pungguk merindukan bulan. Demikian disampaikan Manager Umum Hayana Hotel Frangki Sandi Maindoka dalam diskusi kecil bersama kliktimur didampingi langsung Admin Group Potensi Pembangunan Sangihe Asril Tatande belum lama di Tahuna.
Pria kelahiran salah satu pulau dilintas batas itu dalam perbincangan di Kedai Hatarua Boulevard Tahuna itu, mengemukakan bahwa indikator kemajuan itu ketika Sumber Daya Alam (SDA) dapat dimanfaatkan. Contoh saat ini sumber Kekayaan hayati di kepulauan ini, sama sekali belum memberikan kontribusi aktif kepada daerah dan masyarakat.
Dia mengemukakan, selain perbaikan SDM, untuk menunjang pengelolaan kekayaan isi laut bisa berkembang pesat, ketersediaan cold storage di ibukota kabupaten yang hingga kini belum bisa menormalkan rangkaian untuk menjamin mutu dan kwalitas hasil tangkapan. Dia berharap pemerintah kedepan bisa menciptakan fasilitas pembekuan ikan lengkap alat penjamin mutu, agar pemenuhan export atau permintaan dalam negeri dapat dipenuhi.
Saat ini jangankan keluar negeri, dalam negeri misalnya, kota Surabaya bila di jadikan market, akan sangat menjanjikan potensi itu karena dihargai lebih mahal. Sebab kota Bitung belum memadai dan terkadang harga ditekan sedemikian rupa, menjadikan Perikanan Dagho juga tak berkutik, menyusul pembelian ikan di daerah ini belum sesuai harapan masyarakat. “Maka dari itu, cold storage yang memadai perlu dibangun di daerah agar permintaan pasar dan kwalitas pembekuan ikan dapat di jamin.” Ujar Maindoka.
Dia mengakui soal pasar, Surabaya itu jadi kota tujuan yang bisa menghidupkan sektor perikanan daerah. Komunikasi kearah itu sudah terbangun, tetapi menjadi sulit dimulai karena Sangihe belum memiliki cold storage yang konsisten menampung hasil tangkapan ikan. Daerah ini kaya raya dengan SDA, akan tetapi upaya pengelolaan perikanan wujudnya tak serius dan dari waktu ke waktu sekadar aksi yang tak berkelanjutan
Contoh Cold storage di lima pulau yang sudah di penuhi pemerintah pusat, sampe hari ini belum. Bisa dikelola secara maksimal atau mampu dihidupkan akibat persoalan teknis. Entah kendalanya prinsionnya apa, yang pasti kita didaerah ibarat hidup di lumbung tapi sulit menikmati hasil. Investasi untuk pemenuhan cold storage khusus untuk mengelola perikanan patut menjadi kegiatan yang diseriusi. tanpa itu adalah mustahil. Perikanan Dagho saat ini sekalipun sudah di swakelolakan, namun belum. Bisa memadai jika cold storage yang dimiliki belum bisa dimaksimalkan.
Terlebih pasar, sasarannya hanya ke Bitung tak akan pernah mendapat harga yang sepadan dengan operasional. Dampak dari ini masyarakat belum bisa menjadikan perikanan sebagai andalan. “Saya kira kedepan apa yang disampaikan ini harus di maksimalkan, termasuk pula Sumber Daya Manusia SDM seiring perkembangan teknologi patut di bekali lebih serius. “Ujarnya.
Editor : MP
Web : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.