Wamena,Kliktimur.com
Kepala Kantor Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Jayawijaya, Arther L Purmiasa meminta agar pemerintah daerah (Pemda) Provinsi maupun Kabupaten membangun dan memperkuat jalur transportasi guna menekan angka kemahalan.
Saat memberikan penjelasan kepada wartawan di kantornya, Senin (03/03-2025), Purmiasa mengatakan, data inflasi year to year (Y to Y) Provinsi Papua Pegunungan pada Februari 2025 sebesar 7,99 persen. Angka ini merupakan inflasi tertinggi di Indonesia.
“Pemkab Jayawijaya tidak bisa bekerja sendiri dalam penanganan inflasi. Pemkab Jayawijaya harus bekerjasama dan berkoordinasi dengan Pemprov Papua Pegunungan untuk sama-sama memikirkan solusi mengurai tingkat kemahalan,” katanya.
Menurutnya, saat ini hampir semua bahan pokok (Bapok) melalui udara dan darat. Jika jalur daratnya mulus, sudah pasti harga Bapok bisa ditekan. Namun karena jalannya belum bagus, pengiriman Bapok harus melalui udara. Ini yang mengakibatkan harga mahal.
Jika ada jalur transportasi yang melewati sungai, sambungnya, harus diperkuat. Jalur sungai ini juga harus didorong supaya menjadi alternatif angkutan barang untuk menekan tingkat kemahalan.
Menurutnya, solusi lainnya dalam upaya menekan inflasi adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat pola menanam yang baik agar hasil panen melimpah.
“Salah satu faktor yang diukur dalam kenaikan inflasi adalah hasil panen masyarakat di Papua Pegunungan yang gagal akibat musim hujan yang berkepanjangan. Hal ini harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya.
Beberapa hal yang menjadi acuan dalam perhitungan inflasi di Papua Pegunungan antara lain indeks harga konsumen (IHK) kabupaten Jayawijaya dan nilai tukar petani Provinsi Papua Pegunungan pada akhir Februari 2025.
“Kami belum meliris sektor perhotelan akibat adanya efisiensi anggaran dan belum diberikan kelonggaran untuk melakukan survei di sektor itu,” paparnya.
Menurutnya, inflasi yang terjadi pada Februari 2025 meliputi kelompok makanan, minuman, dan tembakau, perumahan, air, listrik, bahan bakar, dan rumah tangga.
Komoditas penyumbang inflasi month to month (M to M) adalah bayam, sawi putih, kol putih, dan ketimun. Sedangkan penyumbang utama Februari 2025 Y on Y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 8,73 persen.
Komoditas utama penyumbang inflasi Y on Y antara lain sigaret kretek tangan (SKT), bayam, ketela rambat, kol putih dan tomat. (gadiel gombo)
editor: rans lupani
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.