Wamena,Kliktimur.com
Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP) sangat menyayangkan dan mengkritik tindakan pihak TNI yang membongkar rumah penduduk dan merusak sekolah, paskah penyerahan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens pada 21 September 2024 lalu.
Direktur YKKMP, Theo Hesegem dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke Kliktimur.com, Selasa (22/04-2024) mengatakan, selain membongkar rumah penduduk, merusak fasilitas pendidikan, dan kesehatan, pihak TNI juga menempati kantor distrik serta menjadikan gedung sekolah sebagai pos penjagaan.
Menurutnya, saat penyerahan pilot tersebut, berlangsung damai. Namun saat ini, warga di Kampung Yuguru Distrik Mebarok Kabupaten Nduga terus diselimuti rasa takut dan was-was akibat tindakan pihak TNI tersebut.
Ia mengatakan, saat penyerahan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama, situasinya cukup kondusif. Namun keadaan tersebut jadi berubah setelah pihak TNI mengirimkan personilnya untuk menempati Bandara Yuguru pada hari kedua setelah pembebasan.
“Ada sembilan rumah warga di sekitar Bandara yang dibongkar tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pemiliknya. Sebelum aparat TNI masuk menguasai Bandara Yuguru, warga sekitar sudah terlebih dahulu pergi ke dusun masing-masing, sehingga rumah mereka kosong,” ujar Hesegem.
Selain rumah penduduk, sambungnya, fasilitas pendidikan dan kesehatan sebagai fasilitas penting warga, ikut menjadi sasaran pengrusakan.
“Dalam aksinya, aparat TNI membongkar pintu depan dan kamar rumah penduduk. Mereka juga merusak bangunan SD Negeri Yuguru dan rumah medis. Bukan hanya itu, mereka merobek-robek ijazah para siswa dan menghamburkan sobekan-sobekan itu di lantai hingga ada yang dibakar,” jelas Hesegem.
Atas tindakan semena-mena aparat TNI tersebut, YKKMP mendesak agar pemerintah Indonesia segera mengevaluasi kehadiran aparat TNI tersebut di Kampung Yuguru serta meminta mereka untuk melakukan langkah pengamanan yang lebih manusiawi guna menjaga hak-hak dasar warga Papua, terutama menyangkut kebebasan dan keselamatan mereka di tanah kelahirannya.
Hingga berita ini siar, upaya untuk melakukan konfirmasi ke pihak TNI masih terus dilakukan, namun belum berhasil. (gadiel gombo)
editor: rans lupani
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.