Wamena,kliktimur.com
Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan, Ny. Meity JM Mayor bersama anggotanya menggelar sosialisasi dampak dan bahaya penggunaan Narkoba di lingkungan generasi muda, khususnya para peserta didik.
“Sosialisasi ini merupakan program kerja TP-PKK Jayawijaya, bersinergi dengan pemerintah daerah Jayawijaya,” katanya saat memberikan arahan dalam kegiatan yang dilaksanakan, Senin (28/10-2024) di Aula SMP YPK Betlehem Wamena.
Dalam sosialisasi yang melibatkan juga KBO Satuan Narkoba Polres Jayawijaya ini, ujar Ny. Mayor, bertujuan memberikan pemahaman kepada generasi muda, khususnya para pelajar SMP dan SMA agar mengetahui dampak penggunaan Narkoba serta hukuman bagi penggunanya.
“Besar harapan kami agar generasi emas Jayawijaya bisa terus ada, karena masa depan daerah ini ada di tangan mereka. Maju mundurnya Kabupaten Jayawijaya ke depan ada di tangan generasi muda saat ini,” ujar Ny. Mayor.
Ia mengatakan, sosialisasi penyalahgunaan dan bahaya Narkoba bukan hanya dilaksanakan di SMP dan SMA YPK Betlehem saja tapi di sekolah-sekolah lain juga.
Selain melakukan sosialisasi, Ny. Mayor yang didampingi pengurus TP-PKK Kabupaten Jayawijaya juga memberikan bantuan alat olahraga kepada para siswa SMP dan SMA YPK Betlehem.
“Hari Senin nanti akan dilakukan sosialisasi serupa di salah sekolah di Wamena. Semua sekolah harus menjadi sasaran sosialisasi. Walaupun saat ini ada sejumlah sekolah yang sudah meliburkan siswanya, namun kami tetap berkoordinasi dengan sekolah-sekolah yang belum libur,” katanya.
Menurut Ny. Mayor, pemberian bantuan berupa alat-alat olahraga bertujuan agar anak-anak didik dapat mengisi waktu luang mereka di sekolah dengan berolahraga dan bukan hanya main gadget.
Sementara KBO Sat Narkoba Polres Jayawijaya, Iptu JB Saragih saat memberikan arahan berharap, dengan adanya sosialisasi tersebut dapat membantu para siswa mengenal dan menghindari penyalahgunaan Narkoba dan zat berbahaya lainnya.
“Peredaran minuman keras jenis captikus, ballo, dan ganja semakin gencar di wilayah hukum Polres Jayawijaya. Petugas saja dibuat kewalahan, sehingga solusi paling tepat adalah melakukan sosialisasi di kalangan generasi muda agar secara bersama-sama menghindari Narkoba dan minuman keras,” ujarnya.
Menurut Saragih, aparat kepolisian dalam upaya memberantas peredaran Narkoba dan Miras selalu terkendala dengan 6masyarakat yang tidak mau terbuka dan bekerjasama.
Ia juga mengakui jika sampai saat ini belum ditemukan adanya penggunaan Narkoba di lingkungan sekokah. Semua kasus penyalahgunaan Narkoba dan Miras itu banyak ditemukan di kalangan masyarakat.
“Untuk kasus penyalahgunaan Narkoba dan Miras, pihak Polres Jayawijaya saat ini sudah memproses 16 kasus, 10 di antaranya sudah pada tahap pengambilan putusan pengadilan. Sedangkan 6 lainnya dalam pelimpahan ke kejaksaan,” ujarnya.(GadielGombo)
Editor : Rans Lupani/ MP
Web : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.