Sitaro,kliktimur.com
Kebijakan pemecatan salah satu caleg terpilih Partai Golkar Sitaro dr. Vanny Tamansa jadi tanya tanya publik di Gunung Garangetang dan Tagulandang. Aksi protes pun dilakukan yang bersangkutan dan siap menemui Mahkamah Partai DPP Golkar sekaligus menempuh jalur hukum. Tamansa ketika di hubungi via ponsel (4/05/2024) mengemukakan bahwa dirinya tak pernah mengajukan permohonan pengunduran diri.
“Saya tidak pernah menyampaikan pengunduran diri sebagai kader partai. Tapi anehnya, surat yang dikeluarkan DPP Partai berdasarkan permohonan pengunduran diri saya. Ini tidak benar,” kata Mantan ketua PG kecamatan Tagulandang ini.
Sekretaris Partai Golkar Sitaro Woldewin Sasue saat dikonfirmasi mengemukakan bahwa yang bersangkutan dipecat dan dikeluarkan dari daftar caleg terpilih karena pelanggaran organisasi. Pelanggaran itu lebih ke soal pembangkangan terhadap kebijakan Partai Golkar soal dukungan di Pileg yang baru lewat. Yang bersangkutan lanjut Sasue, sudah dipanggil beberapa kali untuk kepentingan klarifikasi, namun tak pernah mengindahkannya.
“Prosesnya sudah sesuai tindakan organisasi dan surat pemecatan itu setelah melewati mekanisme terkait pelanggaran hingga ke Mahkamah tinggi Golkar.” Ujarnya.
Polemik ini sebagaimana informasi yang beredar, cukup rumit dan patut di pelajari kembali apalagi yang bersangkutan adalah caleg suara terbanyak di Dapil. Posisi dr Vanny sekalipun sebagai kader, ihwalnya sempat tak direkrut, jadi caleg DPRD Sitaro. Tapi kemudian terjadi ruang komunikasi dengan ketua partai Golkar setempat Ronal Takarendehang dan yang bersangkutan resmi masuk daftar caleg DPRD Sitaro 2024.
Seiring proses pileg berjalan, ada ada saja isu isu yang melemahkan di Tagulandang terhadap dr. Vanny yang katanya mendukung caleg DPR-RI lain, sekalipun itu dari partai yang sama. Dikabarkan pergerakan dr. Vanny melemahkan ketua Golkar Sulut Christiany E. Paruntu (CEP) yang juga caleg pusat. Menurut pengakuan orang dekat dr. Vanny, Aksi kecil penurunan baliho CEP sebagai bentuk protes yang diisukan caleg partai lain, membuat kesal pendukung dr. Vanny.
Bahkan dr. Vanny diisukan, sekalipun akan terpilih, menurut sejumlah oknum, tak bakal dilantik. Polemik ini menjadi lebih runyam, karena sempat digembar gemborkan, intens komunikasi dengan caleg provinsi dari Partai lain yang kebetulan saja tinggal di penginapan milik dr Vanny. Hal ini kemudian dipersoalkan.
Komisioner KPUD Sitaro Fidel Malumbot, S.Sos kepada media, membenarkan jika pihaknya telah meminta informasi dari dr. Vanny.
“Sudah kami mintai informasi ke dokter Vanny termasuk ke partai sudah di klarifikasi,” jelas Malumbot.
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.