Manado,kliktimur.com
Dinamika politik Sulut terus bergulir. Terlebih dipenghujung waktu memasuki pendaftaran, banyak hal hal mengejutkan terjadi pasca pergantian Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar yang sebelumnnya ditangan Hartarto kini dipegang Bahlil yang nota bene mata telinga Jokowi dan Prabowo.
Ketua Demokrat Sulut Elly Engelbert Lasut (E2L) yang beberapa saat sempat nyaman dan resmi dipasangkan dengan Mika Paruntu sebagai representasi Golkar, tiba tiba berubah haluan dan PG Sulut justru merapat ke Gerindra ikut Jejak Nasdem, mendukung penuh Yulius Selvanus Komaling (YSK) bahkan sudah berpasangan dengan ketua Nasdem Sulut.
Banyak kalangan menyebut koordinasi internal partai partai pada Pilkada 2024 berlangsung acak acakan penuh intrik dan semakin sulit diprediksi . E2l lebih sial lagi, untuk yang kesekian kalinya, kembali kehilangan pegangan. Bahkan terancam tak bisa ikut pilkada, jika tak ada jalan lain hingga penutupan pendaftaran. Kecuali merapat ke PDIP sebagaimana Demokrat Minahasa Utara, bisa jadi. Apalagi PDIP dengan tangan Terbuka dan E2L siap Cawagub dengan Cagub Drs. Steven Kandouw.
Seiring waktu yang kian mepet, hal seperti ini semakin sulit diprediksi. Lebih menarik, bahkan tambah membingungkan lagi, ketika kita beranjak ke wilayah Kabupaten kepulauan Sangihe, Gerindra pada jelang pendaftaran dibuka, secara resmi merekomendasi Pasangan Calon (Paslon) Hendrik Manosso – Remran Sinadia bersama legitimasih Perindo Sangihe.
Dengan demikian, Sekalipun di Sulut Golkar dan Gerindra, juga Nasdem berangkulan untuk sebuah kemenangan, di kabupaten kepulauan Sangihe justru dihadap hadapkan. Karena Golkar juga telah merekomendasi Jabes Esar Gahgana (JEG)- Pdt. Patras Madonsa (PM).
Demikian halnya Nasdem, yang sedari awal juga ke YSK bahkan sudah berpasangan dengan Viktor Mailangkay (VM), di Kabupaten Sangihe Sendiri Nasdem bakal berhadap hadapan dengan Paslon Gerindra pada perkembangan hari ini, karena Nasdem Sangihe dari awal pula sudah mendapat rekomendasi dan siap mendaftar yakni Paslon Michael Thungari (MT)- Tendris Bulahari (TB). “Situasi dan dinamika ini memang agak unik dan berliku.” Ungkap beberapa pengamat politik Sulut.
Jika E2L Gagal mendapatkan kendaraan politik dan pasangannya, mengingat waktu kian kasib, sudah jelas hanya dua Paslon yang siap bertarung head to head, yakni Cagub Drs. Steven Kandouw (SK) Versus Cagub, Yulius Stevanus Komaling (YSK) dengan rincian Koalisi Gerindra, Golkar, Nasdem bisa Jadi Perindo lawan PDIP- Demokrat, jika di penghujung waktu, E2L merapat ke PDIP sama seperti ketum Demokrat AHY menggiring legitimasi Demokrat Minut ke PDIP Minut Paslon JG-KL (tampak pada foto). “Ini sangat seru.”Tambah pengamat Kepulauan Jance Kahumata.

Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto.
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.