Tahuna,kliktimur.com
Kerja keras Pj Bupati Sangihe dr. Rinny Silangen Tamuntuan (RST) untuk membenahi berbagi sektor pelayanan publik yang nyata morat marit di tingalkan Bupati sebelumnya, cukup melelahkan. Saat ini kita tengok sejenak kelemahan managemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liun Kendage Tahuna. Kejadian hari ini sangat memisriskan, disaat sejumlah pasien kritis memerlukan donor darah, kantong darah tak tersedia.
Dikabarkan, ada sekian banyak pendonor, mau memberikan darah untuk Sejumlah pasien dalam keadaan kritis, terpaksa balik karena kantong darah tak tersedia. “Ada belasan orang, tidak jadi mendonorkan darah dan ini kelalaian manageman RSUD yang bisa mengancam jiwa pasien bahkan menimbulkan kecemasan. Ini masalah nyawa manusia, kenapa tak ada antisipasi jauh jauh hari dan berusaha dengan segala cara.” Ujar pemerhati sosial masyarakat Nusa Utara (Nustar )Drs. Gabriel Mandiangan.
Mandiangan menegaskan RSUD fasilitas sangat vital, dan kasus seperti ini tak harus terjadi.” Copot Direktur yang tipe abal abal begini. Diberi berbagai pendanaan yang cukup dan kewenangan mengelolah RSUD, tapi cara kerja tak cekatan dan lalai bahkan ketersediaan obat pun dikabarkan sering bermasalah.”Sembur Mandiangan, sembari mengingatkan pimpinan daerah agar segera mengevaluasi direktur yang tak konsen urus fasilitas penyelamat nyawa manusia ini.
Ketidakcekatan pengelola RSUD Linu Kendage Tahuna ternyata sudah berulang kali disorot berbagai pihak. hal ini diakui anggota DPRD Sangihe Fredy Panca Sinedu. Sinedu bahkan mendesak agar SDM direkturnya memerlukan figur yang benar benar konsen menata pelayanan lebih prima. “Saya mau lihat juga kecekatan Pj. Bupati yang kebetulan dokter, menugaskan SDM yang berpengalaman di fasilitas vital ini. Ini penting karena menyangkut nyawa manusia.” tantang Sinedu.
Sumber sumber lain menegaskan sudah lama keresahan keluarga pasien akibat pelayanan buruk RSUD Liun Kendage sering mengecewakan Publik menilai, adalah kesalahan besar jika manageman RSUD ini masih dipegang SDM yang tak cekatan padahal banyak Dokter di Sangihe yang punya pengalaman.
Belakangan info beredar direktur tak konsen karena lebih cenderung sibuk pencitraan diri untuk naik pentas 2024. ” Dia terlalu sibuk pencitraan. Urus rumah sakit saja tak becus bagaimana mau jadi pimpinan di daerah. Sudahlah nda perlu bermimpi terlalu tinggi, atau bebaskan dia dari urusan nyawa manusia, dan kembalikan SDM tipe seperti itu sebagai staf kedokteran umum saja.” ujar sejumlah masyarakat.
Direktur dr. Apricornus Loris saat dihubungi mengemukakan, bahwa pihaknya dari dua Minggu berselang sudah berusaha untuk pengadaan kantong darah lewat PBF Manado, tapi stok lagi kosong. “Kami sudah berusaha untuk pengadaan jauh hari sebelumnya, tapi kosong. Manageman akan antisipasi meminjam dari rumah sakit lain.” jelasnya singkat lewat ponsel sambil meminta maaf atas kelalayan ini.
Editor / Penulis : Meidi Pandean
Web Editor : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.