SANGIHE — Peringatan Hari Pahlawan di Kabupaten Kepulauan Sangihe berlangsung khidmat dan penuh makna. Upacara yang digelar di Lapangan Gelora Santiago, Senin (10/12/2025), dipimpin langsung oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, S.E., M.M., dan dihadiri Wakil Bupati Tendris Bulahari, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah, serta para pimpinan OPD.
Sebagai inspektur upacara, Bupati Michael Thungari membacakan sambutan resmi Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, yang menegaskan bahwa Hari Pahlawan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi momen untuk merenungkan kembali nilai-nilai perjuangan yang diwariskan para pendahulu bangsa.

“Pahlawan bukan sekadar nama, tetapi cahaya penuntun yang mengarahkan perjalanan bangsa. Mereka berjuang bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi masa depan yang bahkan belum mereka kenal—yakni kita semua yang hidup pada hari ini,” ujar Bupati saat mengutip pesan Mensos.

Dalam sambutannya, Mensos menyoroti tiga nilai utama yang dapat menjadi teladan bagi generasi masa kini:
- Kesabaran dalam Perjuangan
Para pahlawan bersabar menempuh proses panjang: belajar, menyusun strategi, membangun kebersamaan, dan mengorbankan kenyamanan. Kemenangan mereka lahir dari ketabahan yang dibentuk oleh waktu dan keikhlasan.
- Mengutamakan Kepentingan Bangsa
Setelah kemerdekaan, para pejuang tidak berebut jabatan. Mereka kembali mengabdi, menanam, membangun, dan memberi manfaat. Kehormatan, menurut Mensos, terletak pada pengabdian, bukan posisi.
- Pandangan Jauh ke Depan
Perjuangan pahlawan adalah investasi untuk generasi berikutnya. Semangat untuk melihat jauh ke depan dan tidak menyerah menjadi modal penting bagi Indonesia untuk terus melangkah.

Mensos juga mengingatkan bahwa perjuangan masa kini tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, karakter, dan kerja nyata. Nilai-nilai ini selaras dengan visi pembangunan nasional untuk memperkuat ketahanan bangsa melalui pengembangan sumber daya manusia dan keadilan sosial.
Bupati Michael menutup upacara dengan mengajak seluruh masyarakat Sangihe untuk menjaga api perjuangan tetap menyala.
“Kita adalah generasi penerus yang harus memastikan semangat itu tidak padam. Mari kita bekerja, bergerak, dan memberi dampak bagi daerah ini. Pahlawanku teladanku—terus bergerak melanjutkan perjuangan,” tegasnya.
Upacara kemudian ditutup dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan, sebagai bentuk penghargaan bagi mereka yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan bangsa.
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

