Tahuna, kliktimur. com
Mengusung nama besar pasar moderen, namun pengelolaan pasar trikora yang berada persis ditengah kota Tahuna, terutama fasilitas MCK atau toilet khusus nnya dilantai tiga sungguh memiriskan. Betapa tidak, fasilitas toilet yang seharusnya disiapkan untuk umum, saat ini terkunci rapat gunakan pintuh dari lembaran seng dan harus meminta ijin dan pinjam kunci ke beberapa unsur yang merasa paling berhak gunakan toilet.
Bilik bagunan yang disewa pelayanan satu atap dilantai tiga Trikora sejak beroprasi pegang kendali terhadap toilet yang dibangun untuk umum. Ini memang hal sederhana, tapi sesuatu yang prinsip untuk kenyamanan pengunjung maupun pemakai bilik. Cara berfikir oknum oknum yang bersentuhan dengan pengelolaaan termasuk penguna bilik bagunan ini, perlu disadarkan agar penuh inisiatif dalam banyak urusan. ‘Hal sepele saja sulit diatur, bagaimana pasar ini berkembang secara normal.” Tutur beberapa pelanggan dengan nada kecewa.
Sejumlah pemakai bilik pasar Trikora mengaku kesulitan saaat membutuhkan fasilitas MCK dilantai tiga. “Kami kadang harus turun atau mencari toilet terdekat dan ini menimbulkan ketidakyamanan baik penjaga bilik atau pengunjung.”ujar salah satu pemilik kuliner yang kerasan bertengger dilantai tiga yang tergolong masih senyap. Selain kesulitan mencari toilet, dampak buruknya di sejumlah sudut terhirup bau tak sedap.
Kadisperindag Kabupaten kepulauan Sangihe Topan Pontoh, SH saaat dihubungi, belum mengetahui persis persoalan tersebut. “Saya belum mengetahui persis hal itu, karena baru beberapa saat menerima tanggung jawab di disperindag.” Jelasnya, sembari menambahkan pihaknya akan segera mengecek dan menata pengunaan fasilitas di pasar trikora termasuk penguna MCK.
Asisten Satu Pemkab Sangihe Johanes Pilat, S. Sos MM, ketika berpapasan di pelataran pasar ini, mengakui sempat memimpin rapat persiapan pembagian termasuk setingan pengelolaan. Sejak awal disarankan harus ada satpam bahkan petugas kebersihan.
Namun sayang, hal tersebut tak digubris dan saran untuk menghadirkan petugas kebersihan juga satpam tak pernah diwujudkan. “Komitmen untuk patungan membayar upah satpam dan petugas kebersihan di pasar ini tak pernah dilakukan. Itulah sebabnya urusan toilet saja jadi masalah.” Tutup Pilat.
Editor : MP
Web :Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.