TAHUNA — Halaman Kantor Bupati Kepulauan Sangihe tampak semarak pada Selasa pagi saat ratusan peserta dari berbagai kalangan mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025. Upacara berlangsung khidmat di bawah langit cerah Tahuna, diikuti ASN, pelajar, dan organisasi kepemudaan, Selasa (28/10/2025).
Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, S.E., M.M., bertindak sebagai inspektur upacara, memimpin jalannya peringatan yang mengusung tema nasional “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.”

Dalam amanatnya, Bupati Thungari menyampaikan pesan yang sarat makna tentang pentingnya menjaga semangat persatuan di tengah tantangan zaman. Ia mengutip pokok-pokok pesan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Erick Thohir, yang menegaskan bahwa peringatan Sumpah Pemuda bukan sekadar mengenang sejarah, melainkan momentum untuk memperkuat komitmen kebangsaan dan peran pemuda dalam memajukan negeri.
“Semangat yang digelorakan para pemuda 97 tahun lalu harus terus hidup di setiap generasi. Kini saatnya pemuda-pemudi Indonesia, termasuk di Sangihe, menunjukkan karya, inovasi, dan kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa,” ucap Bupati saat memimpin upacara.

Usai membacakan sambutan Menpora, Bupati Thungari menambahkan pesan khusus bagi seluruh masyarakat dan jajaran pemerintah daerah. Menurutnya, semangat Sumpah Pemuda di wilayah kepulauan seperti Sangihe harus diterjemahkan dalam tindakan nyata — dengan gotong royong, kerja bersama, dan semangat melayani hingga ke pelosok terluar.
“Sumpah Pemuda bukan hanya seruan di atas kertas. Ia adalah ajakan untuk bergerak bersama, memahami karakter wilayah kita yang tersebar di banyak pulau, dan memastikan tidak ada satu pun daerah yang tertinggal dalam arus pembangunan,” tegasnya.
Bupati juga mengingatkan seluruh ASN agar bekerja dengan hati, memahami kebutuhan masyarakat di setiap kampung, dan menciptakan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat kepulauan. Ia menekankan bahwa sinergi antarinstansi dan keterlibatan aktif pemuda menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan semangat kolaborasi dari semua unsur, terutama generasi muda, agar cita-cita membangun Sangihe yang maju, berdaya saing, dan berkarakter dapat terwujud,” tambahnya.
Suasana upacara semakin khidmat ketika lagu “Bagimu Negeri” dinyanyikan bersama oleh seluruh peserta, menegaskan kembali makna pengabdian dan cinta tanah air.
Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini menjadi refleksi sekaligus pengingat bahwa di tengah perubahan global, semangat persatuan tetap menjadi kekuatan utama bangsa. Dari Sangihe — tanah perbatasan di ujung utara Indonesia — gema semangat itu kembali bergema, menginspirasi generasi muda untuk terus bergerak, bersatu, dan membangun negeri dari pulau-pulau kecil hingga ke pusat peradaban.
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

