Wamena,Kliktimur.com – Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan berhasil menempatkan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) sebagai iven internasional.
Dalam gelaran yang ke-33 tahun 2025 yang baru saja ditutup oleh Bupati Kabupaten Jayawijaya, Athenius Murib, SH, MH pada Sabtu (09/08-2025) itu, FBLB berhasil mencatat rekor MURI untuk alat musik Pikon yang biasa dimainkan secara tunggal, tapi saat pentas dimainkan secara serentak oleh 1.000 anak. Semua pengunjung yang hadir termasuk

beberapa petinggi Kementerian Pariwisata, wisatawan mancanegara, Wakil Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, Dr. Ones Pahabol, undangan dari 8 kabupaten se-Provinsi Papua Pegunungan, aparatur pemerintah dan warga 40 Distrik se-Kabupaten Jayawijaya, berdecak kagum setelah ke-1.000 anak Papua serentak memainkan Pikon.
Saat malam penutupan yang berlangsung di Distrik Usilimo Kabupaten Jayawijaya, FBLB mengusung tema “Warisanku, budayaku, dari Jayawijaya untuk Dunia”.
Tampak hadir mengisi deretan kursi khusus yang disediakan di panggung, utusan dari Kementerian Pariwisata RI, Wagub Ones Pahabol, pimpinan dan anggota DPR Provinsi Papua Pegunungan, Kepala OPD Provinsi Papua Pegunungan, Wakil Bupati Jayawijaya, Ronny Elopere, Ketua DPR Kabupaten Jayawijaya, Luki Wuka dan anggota DPR Kabupaten Jayawijaya, pimpinan dan staf teras OPD Kabupaten Jayawijaya, wisatawan mancanegara, para kepala distrik se-Kabupaten Jayawijaya. Sedangkan masyarakat umum berbaur di sekitar stan 40 distrik se-Kabupaten Jayawijaya.
Bupati Athenius Murib saat menutup kegiatan tersebut mengatakan,
atas nama pemerintah
dan masyarakat Kabupaten Jayawijaya
kami menyampaikan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan pemerintah Provinsi Papua Pegunungan atas dukungan penuh maupun pendampingan, sehingga FBLB berjalan dengan baik dan sukses.
“Ada banyak atraksi dan penampilan yang disuguhkan. Semuanya menampilkan dan menceritakan keindahan alam Jayawijaya khususnya dan Provinsi Papua Pegunungan pada umumnya,” ujarnya.
Khusus kepada para wisatawan mancanegara yang hadir, Bupati Athenius Murib juga menyampaikan terima kasih. “Mohon ceritakan semua ini kepada teman senegara anda sekalian supaya mereka juga datang berkunjung ke Jayawijaya pada FBLB tahun 2026 mendatang,” pintanya.
Bupati Athenius juga berjanji pada gelaran FBLB tahun 2026 mendatang pasti ada lagi budaya baru
yang sudah hampir tenggelam dan dilupakan, diangkat kembali.
“Saya melihat setiap distrik punya stan dan menampilkan budaya masing-masing dengan jumlah tim antara 50 sampai 100 peserta,” katanya.
Ia juga menyampaikan, jika sepanjang kegiatan FBLB ada hal-hal yang masih kurang, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Jayawijaya meminta maaf. “Kami berjanji akan melakukan perbaikan di masa-masa mendatang. Maklum pemerintahan kami baru berjalan beberapa bulan. Budayaku warisanku, dari Jayawijaya untuk dunia”. (gadiel gombo)
editor: rans lupani
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.