Wamena,Kliktimur.com
Ratusan pelajar yang terdiri perwakilan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK), dan mahasiswa se-Provinsi Papua Pegunungan, Senin (17/02-2025), melakukan aksi damai, menolak pemberian makanan bergizi gratis (MBG) dari pemerintah pusat.
Mereka datang dari 8 Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua Pegunungan, berkumpul di depan Kantor Bupati Jayawijaya dan Menara Salib Wamena.
Rio Jigibalom, pelajar SMA YPPI mewakili rekan-rekannya mengatakan, sekolah di Provinsi Papua Pegunungan, mulai dari PAUD sampai SMA/SMK tidak butuh makanan bergizi gratis (MBG).
“Yang kami pelajar se-Provinsi Papua Pegunungan butuh pendidikan (sekolah) gratis, bukan makanan gratis. Kami melakukan aksi damai ini dengan tujuan meminta pemerintah pusat untuk memberikan pendidikan gratis dan bukan makanan gratis,” ujar Jigibalom.
Sementara Victor Wanimbo, siswa SMA PGII Sinakma, Wamena menyatakan keheranannya dengan program pemberian makanan bergizi gratis dari pemerintah pusat tersebut.
“Rata-rata para orangtua murid di semua kabupaten/kota se-Provinsi Papua Pegunungan ini adalah golongan ekonomi menengah ke bawah. Orangtua membiayai sekolah kami dengan berjualan sayur di pasar dan berbagai pekerjaan lainnya dengan pendapatan pas-pasan. Makanya, bagi kami, program MBG kurang pas,” katanya.
Aksi damai tersebut menghadirkan para siswa/pelajar sebagai perwakilan dari tingkat pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, dan mahasiswa yang datang dari Kabupaten/Kota, masing-masing Jayawijaya, Yalimo, Mamberano Tengah, Ianjaya, Nduga, Jaukimo, Pegunungan Bintang, dan Tolikara. (gadiel gombo)
editor: rans lupani
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.